Sabtu, 12 November 2011

Karakteristik Lengkeng Dataran Rendah

Karakteristik Lengkeng Dataran Rendah

PENDAHULUAN
Lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) yang termasuk dalam famili Sapindaceae kerabat dekat dengan leci dan rambutan merupakan tanaman subtropis yang sudah dikenal 2000 tahun yang lalu. Asal-usulnya dari daerah Cina Selatan dan pemanfaatannya lebih kepada khasiatnya sebagai obat, bukan sebagai buah meja (Triwinata 2006), buah ini dikenal sebagai Dragon Eye (Menzel et al. 1 989, Nakasone dan Paull 998). Dari Cina Selatan, tanaman ini kemudian berkembang ke daerah Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia (Usman 2006). Di Indonesia lengkeng tumbuh baik di daerah dengan ketinggian tempat antara 300-900 m dpl (Rahardja 983). Lengkeng memerlukan suhu yang dingin untuk memacu pembungaan yaitu antara 5-22°C (Verheij dan Coronel 992). Menurut Soenarso (990) bahwa sebaran pertanaman lengkeng dataran tinggi dominan di Pulau Jawa yaitu di daerah Salatiga, Ambarawa, Temanggung, Tumpang, dan Magelang. Sebagian besar daerah tersebut mempunyai pola curah hujan subtropis seperti di Ambarawa, Salatiga, dan Tumpang (Supriyanto 2006). Karena memerlukan syarat tumbuh seperti itu, pengembangan lengkeng di Indonesia terbatas hanya di daerah tertentu saja. Selain itu, umumnya lengkeng dataran tinggi mempunyai masa awal produksi yang lama yaitu antara 5-8 tahun sehingga pengembangannya ke daerah lain agak lambat.
SYARAT TUMBUH
Dibandingkan lengkeng dataran tinggi, lengkeng dataran rendah tidak memerlukan persyaratan khusus untuk tumbuhnya. Lengkeng dataran rendah dapat ditanam di tempat dengan ketinggian 0-400 m dpl dan tidak memerlukan perbedaan suhu yang ekstrim agar dapat berbunga. Lengkeng dataran rendah terutama Pingpong dapat ditanam pada hampir semua jenis tanah karena kemampuan adaptasinya yang tinggi. Khusus untuk Itoh, karena pada dasarnya adalah tanaman subtropis maka memerlukan sedikit perlakuan khusus.

VARIETAS
Varietas yang sudah banyak diusahakan di Indonesia adalah Pingpong, Diamond River, Itoh, dan Selarong (berasal dari dataran tinggi). Masing-masing varietas mempunyai karakteristik yang berlainan.
1. PINGPONG
Dinamakan lengkeng Pingpong, karena dalam kondisi normal buah yang dihasilkan mampu mencapai ukuran bola pingpong.
Karakteristik : Buah saat masih muda berwarna kemerahan dan berangsur menjadi kuning kecoklatan sampai coklat terang saat menjelang matang, ukuran maksimal sebesar bola pingpong. Rasa buah manis, kadar mencapai 20º Brix, rata-rata daging buah basah, kadar air tinggi dan biji besar.
2. DIAMOND RIVER
Karakteristik : Tajuk kompak dan rimbun, Percabangan lebih mudah terbentuk, Daun berwarna hijau, tegak, Bunga berwarna putih kekuningan dan terbentuk di ujung percabangan, Buah berwarna kuning kecoklatan ukuran buah lebih kecil dibanding PingpongRasa buah manis dan kadar airnya tinggi.

3. ITOH
Karakteristik : Tajuk rimbun, kokoh, dan kompakDaun berwarna hijau dengan tepi bergelom-bang, mirip Diamond River tapi tidak tegak melainkan jatuh. Ukuran daun lebih panjang. Bunga berwarna putih kekuninganBuah seukuran buah Diamond River tapi rasa lebih manis, daging buah kering dan tebal serta bijinya kecil.

4. Selarong
Lengkeng varietas Selarong aslinya merupakan lengkeng asal Bandungan yang telah beradaptasi di daerah dataran rendah dan kemudian dilepas menjadi varietas baru pada tahun 1998. Lengkeng Selarong terutama ditemukan di daerah Selarong Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul DIY. Karakteristik : Tajuk pohon rimbun dan kompak.Daun berwarna hijau dan mengkilap. Bunga berwarna kuning kecoklatan dan umumnya muncul sekali setahun pada bulan November-Desember dan panen pada bulan Juni-Juli. Bunga terbentuk di ujung percabangan dan terutama pada cabang yang terkena sinar matahari, oleh karena itu perawatan dan pemangkasan perlu dilakukan agar hasil yang diperoleh maksimal. Buah berbentuk bulat berwarna coklat-kekuningan. Daging buah berwarna putih, kenyal, berbau harum dan manis.
POLA PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN
Lengkeng dataran rendah yang diintroduksi dari Thailand dan Vietnam termasuk tanaman yang genjah. Bibit dari cangkokan Pingpong dan Diamond River rata-rata berbunga di bawah umur satu tahun sedangkan dari biji mulai berbunga pada umur 2 tahun. Khusus untuk Itoh, dengan perlakuan pupuk dapat berbunga pada usia 2 tahun. Berbeda halnya dengan lengkeng introduksi, lengkeng Selarong umur berbunganya cukup lama yaitu sekitar 2-3 tahun dari cangkokan dan 6-7 tahun dari biji.
sumber : http://hortikultura.litbang.deptan.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar